46 Perusahaan Akan Impor 1,3 Juta Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat bahwa ada 46 perusahaan yang akan membawa 1,3 juta ekor sapi hidup ke Indonesia untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi andalan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Jumlah perusahaan tersebut meningkat dari sebelumnya hanya 40 perusahaan. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan bahwa meskipun ada banyak menu makanan bergizi gratis yang didukung oleh Kementan, Indonesia masih kekurangan pasokan susu dan daging. Oleh karena itu, ia menyambut baik komitmen investasi dari perusahaan-perusahaan tersebut.
“Kami ingin sampaikan bahwa sudah ada 46 perusahaan yang siap untuk membawa sapi hidup ke Indonesia. Mereka berkomitmen untuk melakukan investasi ini tanpa menggunakan APBN,” kata Sudaryono di Kantor Kementan, Jakarta, pada hari Rabu (25/9). Meskipun ia tidak memberikan rincian perusahaan mana saja yang akan membawa sapi, Sudaryono menyebut bahwa beberapa perusahaan tersebut memiliki keterkaitan dengan Australia.
Lebih lanjut, Sudaryono menjelaskan bahwa impor sapi ini tidak akan merugikan peternak lokal. Mereka juga akan terlibat dalam pengelolaan sapi impor tersebut. “Saya sudah berbicara dengan beberapa perusahaan, mereka tidak akan memelihara semua sapi tersebut. Sebagian akan dialihkan kepada kelompok-kelompok petani lokal,” jelas Sudaryono. Petani lokal akan terlibat dalam pemeliharaan sapi impor ini karena hewan-hewan tersebut akan disebar ke seluruh Indonesia. Dengan begitu, sapi impor tidak akan terkonsentrasi hanya di satu daerah.
Menurut Sudaryono, sapi-sapi tersebut harus berada dekat dengan daerah penerima program makan bergizi gratis. “Karena tidak mungkin sapi-sapi tersebut makan di satu tempat, namun peternakannya berada di tempat lain. Oleh karena itu, kami akan mendekatkan sapi-sapi tersebut pada pasar,” ucapnya.
Dengan adanya komitmen dari perusahaan-perusahaan ini, diharapkan pasokan susu dan daging di Indonesia dapat tercukupi untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis. Sudaryono juga menegaskan bahwa petani lokal akan tetap terlibat dalam proses ini sehingga tidak akan merugikan mereka. Impor sapi hidup ini diharapkan dapat membantu dalam upaya mencukupi kebutuhan makanan bergizi bagi masyarakat Indonesia.