BNC Bikin Heboh! Salurkan Kredit Rp9,02 Triliun di Semester I-2024
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC, IDX: BBYB) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp9,02 triliun pada akhir semester I-2024, naik 1,6 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit per 31 Mei 2024 yang mencapai Rp8,88 triliun. “Kami sangat selektif dalam melakukan penyaluran kredit untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga dan risiko dapat dikelola dengan baik,” ujar Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, di Jakarta pada hari Rabu.
Rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) neto per 30 Juni 2024 mencapai 1,28 persen, lebih baik daripada posisi akhir semester I-2023 yang sebesar 2,02 persen. Likuiditas BNC tetap terjaga dengan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang naik 6,01 persen dari Rp13,87 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp14,76 triliun pada 30 Juni 2024. Rasio dana murah (CASA) Bank Neo Commerce juga meningkat secara tahunan menjadi 29,73 persen, didorong oleh peningkatan tabungan sebesar 21,75 persen menjadi Rp3,91 triliun di semester I-2024.
Total aset juga mengalami peningkatan sebesar 4,66 persen menjadi Rp19,06 triliun pada akhir Juni 2024 dibandingkan dengan Rp18,17 triliun pada akhir 2023. Transaksi QRIS mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 307 persen pada bulan Juni 2024 dibandingkan dengan posisi terakhir di bulan Maret 2024. Berbagai layanan dan produk bank telah mendorong kenaikan pendapatan non bunga (fee based income/FBI) sebesar 16,98 persen dari Rp42,46 miliar di bulan Juni 2023 menjadi Rp51,15 miliar di bulan Juni 2024.
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC untuk enam bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp1,55 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan dengan Rp1,38 triliun NII di enam bulan pertama tahun sebelumnya. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) bank berada di kisaran 100,27 persen pada bulan Juni 2024, turun 15,72 persen dari posisi bulan Juni tahun sebelumnya yang mencapai 115,99 persen.
Meskipun mencatatkan rugi tipis sebesar Rp6,15 miliar di semester I-2024, BNC tetap optimis dengan hasil ini yang lebih baik daripada periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan kerugian sebesar Rp326,78 miliar. “Kami yakin, kinerja yang baik ini akan semakin meningkat di semester kedua tahun ini,” ujar Aditya dengan penuh keyakinan.