Penurunan Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Pangkas Produk Skincare sampai Menunda Beli Kendaraan

Penurunan Daya Beli Masyarakat, Kelas Menengah Pangkas Produk Skincare sampai Menunda Beli Kendaraan

Hasil survei terbaru dari Investure tentang Indonesia Industry Outlook 2025 menunjukkan bahwa kelas menengah mulai memangkas pengeluaran untuk produk skincare premium dan bahkan menunda pembelian kendaraan sebagai bukti dari penurunan daya beli masyarakat. Menurut Yuswohady, pendiri Indonesia Industry Outlook, sebanyak 49% dari kelas menengah mengakui bahwa mereka mengalami penurunan daya beli. Alasan utamanya adalah karena kenaikan harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal, serta pendapatan yang stagnan.

“Saya kira angka 49% ini sangat besar, menunjukkan bahwa daya beli kelas menengah memang sedang menurun,” ujar Yuswohady dalam konferensi pers daring. Sejalan dengan hal tersebut, kelas menengah harus memangkas pengeluaran mereka untuk beberapa pos tertentu. Survei menunjukkan bahwa tiga pos pengeluaran yang paling banyak dipangkas oleh kelas menengah adalah produk skincare premium, renovasi rumah dan pembelian furniture baru, serta pengeluaran untuk membership atau langganan seperti gym, Netflix, dan Spotify.

Tidak hanya itu, survei juga menanyakan rencana masa depan yang harus ditunda oleh kelas menengah di tengah penurunan daya beli. Hasilnya, tiga pengeluaran yang paling banyak ditunda adalah pembelian kendaraan, pembelian atau renovasi rumah, dan investasi atau tabungan non-darurat. Yuswohady menjelaskan bahwa pengurangan dan penundaan pengeluaran tersebut sangat masuk akal karena melibatkan biaya besar dan komitmen finansial jangka panjang.

“Artinya, pelaku usaha di bidang properti dan otomotif harus lebih berhati-hati,” tambah Yuswohady. Riset ini melibatkan 450 responden kelas menengah generasi Milenial dan Gen Z yang diwawancarai secara tatap muka pada bulan September 2024. Survei dilakukan di lima kota besar, yaitu Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Dengan adanya penurunan daya beli kelas menengah, perusahaan-perusahaan di sektor skincare premium dan industri otomotif harus mulai memikirkan strategi baru untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar yang berubah. Semoga dengan adanya hasil survei ini, kita dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh kelas menengah dan mencari solusi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *