Peringatan DPR: Penurunan Kelas Menengah Bisa Memberikan Dampak Terhadap Ekonomi Negara

Anis Byarwati, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, mengingatkan pemerintah tentang risiko yang mungkin timbul dari daya beli yang tertekan dan penurunan jumlah kelas menengah terhadap ekonomi kita. Menurut Anis, kalau konsumsi dari kelas menengah menurun, bisa-bisa pertumbuhan ekonomi nasional kita jadi terhambat. “Kelas menengah itu berperan penting dalam meningkatkan konsumsi, yang pada akhirnya bisa memacu pertumbuhan ekonomi. Jadi, kalau jumlah kelas menengah berkurang, pertumbuhan ekonomi kita bisa ikut menurun,” kata Anis dalam siaran persnya pada Selasa (3/9/2024).

Anis juga meminta pemerintah untuk tidak membuat kebijakan yang malah memperburuk daya beli masyarakat kelas menengah. Dia menyoroti beberapa kebijakan fiskal dan moneter, seperti rencana kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% dan suku bunga acuan yang naik sejak April lalu, yang menurutnya bisa makin membebani kelas menengah.

Selain itu, Anis juga menambahkan bahwa dampak pandemi Covid-19 masih terasa. Hingga 2024, ada sekitar 9,06 juta orang dari kelas menengah yang turun kelas. Menurutnya, pemerintah perlu meluncurkan kebijakan yang bisa meningkatkan pendapatan kelas menengah dan melindungi kelompok rentan agar tidak jatuh ke dalam kemiskinan. “Pemerintah harus menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meyakinkan investor untuk membuka peluang investasi, terutama untuk kelas menengah,” jelas Anis.

Dia juga menyarankan agar pemerintah menunda kenaikan PPN dan memastikan tidak ada kenaikan harga BBM dalam waktu dekat yang bisa mempengaruhi biaya transportasi. Selain itu, Anis merekomendasikan agar kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) juga ditunda beberapa tahun ke depan.