Gas Rumah Kaca Melonjak! Google Bikin Heboh dengan Kenaikan 50% Thanks to AI
Google mengungkapkan bahwa emisi gas rumah kaca perusahaannya meningkat hingga 50 persen dalam lima tahun terakhir karena pengoperasian pusat data untuk mendukung teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurut laporan dampak lingkungan terbaru Google, perusahaan tersebut telah melepaskan 14,3 juta metrik ton karbondioksida pada 2023, naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
“Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh peningkatan konsumsi energi di pusat data dan emisi dari rantai pasokan. Seiring dengan semakin terintegrasinya AI dengan produk kami, menurunkan emisi menjadi tantangan karena meningkatnya permintaan energi terkait dengan investasi infrastruktur teknis kami,” kata Google dalam laporannya, seperti yang dilaporkan oleh Engadget pada Jumat.
Seiring dengan tren pengembangan teknologi AI oleh perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Amazon, Meta, dan Apple, permintaan energi pun semakin meningkat untuk mendukung proses pelatihan AI. Pada tahun 2023, peneliti di perusahaan rintisan AI Hugging Face dan Universitas Carnegie Mellon menemukan bahwa menghasilkan satu gambar menggunakan AI membutuhkan energi yang setara dengan mengisi daya ponsel pintar.
Para analis di Bernstein memperkirakan bahwa AI akan menyebabkan penggandaan laju pertumbuhan permintaan listrik di Amerika Serikat, dengan total konsumsi energi melebihi pasokan yang tersedia dalam dua tahun ke depan.
“Memprediksi dampak lingkungan masa depan dari perkembangan AI merupakan hal yang kompleks dan terus berkembang, dan tren historis mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan lintasan masa depan AI,” ungkap Google.
Selain Google, Microsoft juga berkomitmen untuk mencapai netral karbon pada akhir dekade ini. Mereka melaporkan bahwa emisi gas rumah kaca mereka meningkat hampir 30 persen sejak tahun 2020 karena pembangunan pusat data.
Memastikan bahwa perkembangan teknologi AI tidak merusak lingkungan merupakan tantangan besar. Perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft perlu bertindak cepat dan efektif untuk mengurangi dampak negatif dari operasional mereka terhadap lingkungan.
Diperlukan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam mengembangkan AI tanpa merusak lingkungan. Inovasi dalam energi terbarukan dan strategi efisiensi energi juga dapat membantu mengatasi masalah ini.
Semua pihak harus berkontribusi dalam upaya untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian lingkungan. Hanya dengan kerjasama yang solid, kita dapat menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.