Huawei Melatih Lebih dari 300.000 Ahli Teknologi Setiap Tahun

Sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) tidak membuat Huawei, raksasa teknologi asal China, berhenti untuk terus berinovasi. Mereka tetap berusaha keras untuk mencetak ahli-ahli baru di bidang teknologi. Meng Wanzhou, Ketua Bergilir Huawei, mengungkapkan bahwa perusahaan telah berhasil melatih lebih dari 300.000 siswa setiap tahun melalui Huawei ICT Academy, sebuah akademi informasi, komunikasi, dan teknologi kolaboratif yang bekerja sama dengan lebih dari 3.000 universitas di 110 negara.

Menurut Meng, bakat-bakat ini menjadi bagian vital dalam transformasi digital lokal. Meskipun menghadapi hambatan dalam memperoleh teknologi asing karena aturan kontrol ekspor dari AS, Huawei terus mendorong kemampuan rantai pasokan teknologi China. Pada tahun 2024, Huawei bahkan melakukan ekspansi ke luar negeri, memberikan dukungan kepada klien-klien mereka di berbagai negara seperti Brasil, Republik Demokratik Kongo, Timur Tengah, Eropa, dan Meksiko.

Huawei juga berhasil meraih beberapa keberhasilan di luar negeri. Mereka memberikan layanan streaming Olimpiade tanpa gangguan di Paris, membantu membangun sistem mikrogrid fotovoltaik dan penyimpanan energi terbesar di dunia di Arab Saudi, serta memfasilitasi panggilan 5G pertama dengan terjemahan simultan bahasa Inggris dan Portugis di Sao Paulo, Brasil. Di Afrika Selatan, Huawei juga meningkatkan sistem kereta api dengan teknologi penginderaan dan penglihatan optik.

Selain itu, Huawei juga berhasil mengembangkan ponsel lipat tiga dengan penelitian pasir dan pengujian lebih dari 100 formula kaca fleksibel. Mereka juga bekerja sama dengan profesor universitas dari Tiongkok Timur Laut untuk mengembangkan teknologi multispektrum untuk kamera ponsel pintar Huawei. Selain itu, HarmonyOS, sistem operasi alternatif untuk Android yang dikembangkan oleh Huawei, kini telah memiliki ratusan juta pengguna aktif bulanan.

Mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian-pencapaian tersebut, Meng menyatakan bahwa apa yang berhasil dicapai oleh Huawei dalam satu tahun terakhir membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun bagi sistem operasi lain. Meskipun tidak mengungkapkan pendapatan tahun 2024 atau prospek tahun 2025, Huawei tetap optimis dan terus berjuang untuk tetap berada di garis depan dalam industri teknologi global.

Dengan semangat inovasi yang terus berkobar, Huawei terus menunjukkan bahwa mereka tidak akan terhenti oleh sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh AS. Mereka terus berupaya untuk menjadi pemimpin dalam industri teknologi, tidak hanya di China, tetapi juga di seluruh dunia.