Pada hari Selasa, 23 April 2024, sebuah peristiwa longsor terjadi di Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat, yang mengakibatkan satu rumah warga terkena dampaknya. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di antara penduduk setempat dan menyoroti pentingnya perawatan lingkungan yang lebih baik. Longsor terjadi setelah beberapa hari sebelum kejadian longsor daerah tersebut di guyur hujan terus yang memicu terjadinya longsor.
Menurut laporan saksi mata, longsor terjadi secara tiba-tiba pada pagi hari ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Tanah yang longsor menutupi sebagian besar rumah milik Bapak Engkus Maulana, warga setempat, yang saat itu sedang tidak berada di rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun rumah tersebut mengalami kerusakan parah. Peristiwa longsor di daerah Cihaurbeuti tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB, bencana alam ini mengakibatkan 1 rumah warga menjadi imbasnya.
Longsor terjadi secara tiba-tiba dan menimpa bagian belakang rumah Engkus Maulana. Akibatnya, bagian dapur rumah tersebut rusak parah dan membuat sebagian bangunan retak. Bapak Engkus Maulana, pemilik rumah yang terkena dampak, mengungkapkan kebingungannya atas kejadian ini. “Saya tidak pernah mengira bahwa longsor akan terjadi di sini. Kami sudah lama tinggal di sini tanpa masalah,” ujarnya dengan nada sedih.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian material cukup besar dialami oleh Engkus Maulana. Pihak berwenang setempat telah datang ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat dan mengevaluasi kondisi tebing yang masih rawan longsor.
Pemerintah setempat telah memberikan bantuan darurat kepada keluarga yang terkena dampak. Selain itu, mereka juga berjanji untuk melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang memicu longsor tersebut, serta memberikan perhatian lebih terhadap kondisi lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.
Tebing di Ciamis Longsor, Satu Keluarga Mengungsi
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor, Menimpa Dinding Dapur Rumah Warga di Ciamis. Peristiwa longsor di Cihaurbeuti, Ciamis, menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko bencana alam dan melindungi kehidupan serta properti warga setempat.
Engkus Maulana sendiri mengaku telah beberapa kali melaporkan kondisi tebing tersebut kepada pihak terkait, namun belum ada tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor. Ia berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Ani Supiani, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, mengumumkan bahwa tidak ada korbannya dalam peristiwa tersebut. Akan tetapi, kerusakan yang terjadi pada dinding dapur belakang rumah Engkus Maulana memaksa anggota keluarganya untuk mencari tempat tinggal sementara.
Material longsor juga mempengaruhi infrastruktur di sekitarnya, seperti saluran irigasi di Dusun Cidangiang yang terhalang, sehingga menghambat pasokan air ke lahan pertanian, dan jalan desa yang tertutup oleh tanah longsor.
Ani Supiani menyatakan bahwa masyarakat perlu tetap waspada dan siaga akibat intensitas hujan yang tinggi dari bulan Januari hingga April. Hal ini menjadi lebih penting karena masih ada banyak bangunan yang berada di zona merah yang rentan terhadap longsor, banjir, dan pergerakan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Forum Komunikasi Tanggap Bencana (FK Tagana), dengan sigap bertindak untuk mengatasi situasi ini dengan melakukan pembersihan tanah longsor dan menjamin keselamatan penduduk.