Nyawa seorang remaja Bandung berinisial R (17) telah dipadamkan oleh tangan teman sendiri dalam sebuah tragedi yang mengguncang masyarakat. Korban menjadi sasaran penganiayaan oleh dua temannya yang dikenal sebagai GDH (15) dan AJ (17), kejadian tragis ini terjadi di Jalan Pesantren, Arcamanik, Kota Bandung pada 2 April 2024.
Kisah tragis ini kemudian semakin menyedihkan ketika R, korban penganiayaan, tidak mampu bertahan dan menghembuskan nafas terakhirnya setelah tiga hari perjuangan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Namun, misteri seputar kejadian ini tidak berhenti di situ.
Adanya kejanggalan dan keraguan tentang penyebab pasti kematian R mendorong pihak berwenang untuk mengambil langkah drastis dengan membongkar makam korban. Ekskavasi ini dilakukan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap jasad korban, dalam upaya mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.
Sejumlah pertanyaan terus muncul dari kalangan masyarakat, termasuk apa yang menjadi motif sebenarnya di balik tindakan brutal yang dilakukan oleh GDH dan AJ terhadap teman mereka sendiri. Apakah ini merupakan insiden sporadis atau terdapat latar belakang yang lebih dalam yang perlu diungkap?
Sementara itu, ekskavasi makam R menjadi langkah awal dalam upaya mencari jawaban yang diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Proses penyelidikan yang berkelanjutan diharapkan dapat membawa kebenaran kepada permukaan dan memberikan penutup bagi tragedi yang telah merenggut nyawa seorang remaja dengan masa depan yang terbentang di depannya.