Dibalik Kenaikan Biaya Pendidikan di Tahun 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kelompok pendidikan menjadi penyumbang utama inflasi bulanan pada Agustus 2024, meskipun secara keseluruhan terjadi deflasi sebesar 0,03%. Kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) turut berperan dalam hal ini. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa kelompok pendidikan memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,04% atau mengalami inflasi sebesar 0,65%. Biaya SD, perguruan tinggi, dan SMP juga turut berkontribusi dengan inflasi masing-masing sebesar 0,01%.
Pudji menyatakan bahwa kenaikan biaya UKT dan biaya pendidikan sekolah telah menyebabkan inflasi tersebut. “Kenaikan ini terjadi di tahun ajaran baru 2024. Biaya pendidikan tinggi negeri terdiri dari UKT, sedangkan di sekolah terdapat biaya SPP,” ungkapnya dalam konferensi pers pada Senin (2/9/2024). BPS mencatat bahwa kenaikan biaya pendidikan terjadi terutama di sekolah-sekolah swasta dan UKT di perguruan tinggi. Namun, Pudji mengakui bahwa pihaknya tidak merekam secara rinci besaran atau nominal kenaikan UKT.
“Secara umum, biaya perguruan tinggi mengalami inflasi sebesar 0,46% pada bulan Agustus 2024. Salah satu contohnya adalah kenaikan UKT. Namun, BPS tidak mencatat secara rinci kenaikan biaya perguruan tinggi,” jelasnya. Sebelumnya, pada bulan Juli 2024, kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,69% dengan kontribusi inflasi sebesar 0,04%. Secara historis, inflasi kelompok pendidikan selalu terjadi pada bulan Agustus sejak tahun 2020. Pada tahun 2020, inflasi pendidikan mencapai 0,57%, kemudian 1,2% pada tahun 2021, dan tertinggi pada tahun 2023 sebesar 1,85%.
Meskipun terjadi inflasi, indeks harga konsumen (IHK) tetap terkendali oleh penurunan harga komoditas lainnya. Secara keseluruhan, pada bulan Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03% (MtM). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang paling besar menyumbang deflasi bulanan pada bulan Agustus 2024, yaitu sebesar 0,52% dengan kontribusi 0,15%.
Komoditas seperti bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan telur ayam ras menjadi penyumbang utama deflasi pada tahun 2024 dengan kontribusi deflasi masing-masing sebesar 0,08%, 0,03%, 0,03%, dan 0,02% secara bulanan. Meskipun terjadi inflasi, penurunan harga komoditas lainnya telah membantu mengendalikan IHK.