Siswi SMP di Palopo Diperkosa 8 Pria Usai Dicekoki Miras
Januari 29, 2025 Oleh admin 0

Siswi SMP di Palopo Diperkosa 8 Pria Usai Dicekoki Miras

Sangat tragis nasib seorang siswi SMP di kota Palopo, Sulawesi Selatan. Seorang gadis berusia 16 tahun menjadi korban pemerkosaan oleh 8 pria secara bergilir, termasuk pacarnya. Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, menjelaskan bahwa para pelaku memberikan korban minuman keras sebelum melakukan tindakan keji tersebut. Korban kemudian diperkosa secara bergantian di sebuah kamar.

“Korban merupakan seorang siswi kelas 3 SMP yang diduga menjadi korban tindakan bejat para pelaku. Mereka memaksa korban minum miras sebelum membawanya ke dalam kamar dan melakukan pemerkosaan bergantian,” ujar AKP Supriadi dalam keterangannya pada Selasa, 28 Januari 2025. Kejadian tersebut terjadi di sebuah bengkel motor di jalan Ahmad Razak, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Palopo pada malam Jumat, 24 Januari 2025.

Salah satu pelaku, MR, dekat dengan korban dan menjemputnya di rumah neneknya. “MR ini dekat dengan korban dan akhirnya menjemputnya di rumah neneknya,” tambahnya. Setelah dijemput, korban dibawa ke tempat berkumpul dengan pelaku lainnya dan diberi minuman keras hingga mabuk. Selanjutnya, korban dibawa ke bengkel motor dan diperkosa secara bergantian oleh pacarnya MR (18), A (18), dan L (20).

“Pelaku-pelaku membawa korban ke bengkel motor setelah korban mabuk, lalu melakukan pemerkosaan bergantian oleh MR, L, dan A,” lanjutnya. Pemerkosaan itu berlanjut keesokan harinya, Sabtu, 25 Januari 2025. Korban kemudian dijemput oleh pelaku lainnya, F, dan dibawa ke sebuah rumah di jalan Cempaka, Kelurahan Pajalesang, Kecamatan Wara, di mana korban kembali diperkosa secara bergilir.

“Pada hari kedua, korban kembali menjadi korban pemerkosaan oleh lebih banyak pelaku, termasuk yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Supriadi. Saat ini, beberapa pelaku telah ditangkap, termasuk MR, A, L, dan F. Sementara itu, pelaku lainnya masih dalam daftar pencarian.

“Hingga saat ini, empat pelaku masih dalam daftar pencarian. Mereka semua tidak sedang belajar atau bekerja,” tambah Supriadi. Kejadian ini sangat mengguncang masyarakat Palopo dan menunjukkan pentingnya kesadaran akan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak dari kekerasan seksual. Semoga kasus ini segera mendapatkan keadilan dan korban dapat pulih dari trauma yang dialaminya.