Jurnalis di Asia Tenggara Makin Canggih dengan Teknologi AI
Agustus 23, 2024 Oleh admin 0

Jurnalis di Asia Tenggara Makin Canggih dengan Teknologi AI

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan di berbagai industri, termasuk industri media. Di ruang redaksi internasional, AI biasanya digunakan untuk melakukan berbagai tugas seperti pembuatan konten, analisis data, pengenalan gambar, dan penerjemahan bahasa. Di Asia Tenggara, jurnalis juga sudah akrab dan mulai mengadopsi AI ke dalam alur kerja mereka.

Sebuah studi terbaru dari Vero, sebuah konsultan komunikasi strategis di Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa jurnalis di wilayah ini memiliki pemahaman yang baik tentang kecerdasan buatan. Indonesia dan Thailand menunjukkan tingkat keakraban yang tinggi dengan AI, sementara Filipina memiliki tingkat adopsi yang lebih rendah. Meskipun demikian, jurnalis di Vietnam menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap penggunaan AI dalam pekerjaan mereka.

Menurut Vero, faktor-faktor seperti pelatihan khusus, sumber daya yang tersedia, dan dukungan organisasi memainkan peran penting dalam menentukan seberapa efektif media dapat memanfaatkan teknologi AI dalam alur kerja mereka. AI tidak hanya membawa otomatisasi, tetapi juga meningkatkan akurasi, kecepatan, dan membuat laporan yang lebih komprehensif dalam jurnalisme.

Sebagian besar jurnalis di Asia Tenggara menyambut positif pengaruh AI dalam pekerjaan mereka. Meskipun awalnya ada ketidakpastian terkait disrupsi ketenagakerjaan dan masalah etika, 84% jurnalis merasa positif terhadap dampak kecerdasan buatan pada profesinya. Namun, ada juga kekhawatiran terkait tata kelola, potensi penggantian pekerjaan manusia, dan keamanan siber yang perlu diperhatikan.

Di Indonesia, harapan terhadap dampak positif AI dalam jurnalisme cukup tinggi. Banyak media, termasuk Kompas.com, melihat AI sebagai alat yang dapat mempermudah proses penulisan dan memberikan masukan untuk ide-ide liputan. Namun, kekhawatiran tentang potensi penggantian pekerjaan manusia oleh AI tetap menjadi isu yang perlu dipertimbangkan.

Jurnalis di Asia Tenggara juga memiliki kekhawatiran terkait privasi data, keamanan sistem AI, dan kepercayaan terhadap pekerjaan mereka. Meskipun banyak yang antusias dengan kemampuan AI, mereka juga ingin memastikan bahwa integrasi teknologi ini dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, penggunaan AI dalam jurnalisme di Asia Tenggara menunjukkan dinamika yang kompleks. Meskipun ada tantangan dan kekhawatiran, jurnalis di wilayah ini optimis bahwa teknologi AI dapat membantu meningkatkan kualitas kerja mereka. Dengan dukungan yang tepat, AI dapat menjadi alat berharga dalam mengumpulkan berita, menyampaikan cerita, dan mengakses informasi dengan lebih efisien.